Energi terbarukan (Renewable Energy) merupakan energi yang dihasilkan dari proses alami secara kontinyu [1] yang bisa digunakan untuk mengkonversi (mengubah) menjadi listrik, energi ini bersumber dari angin, matahari, air, panas bumi, dan berbagai macam lainnya.
1. Angin
Angin adalah salah satu sumber utama yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik [2]. Proses pemanfaatan energi angin dilakukan melalui dua tahapan konversi energi, pertama aliran angin akan menggerakkan rotor (baling-baling) yang menyebabkan rotor berputar selaras dengan angin yang bertiup, kemudian putaran dari rotor dihubungkan dengan generator, dari generator inilah dihasilkan arus listrik [3]. Proses tahapan konversi energi bermula dari energi kinetik angin menjadi energi gerak rotor kemudian menjadi energi listrik. Besarnya energi listrik yang dihasilkan dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah :
- Rotor (kincir), rotor turbin sangat bervariasi jenisnya, diameter rotor akan berbanding lurus dengan daya listrik. Semakin besar diameter semakin besar pula listrik yang dihasilkan.
- Kecepatan angin, kecepatan angin akan mempengaruhi kecepatan putaran rotor yang akan menggerakkan generator.
- Generator terbagi dalam beberapa karakteristik yang berbeda, generator yang cocok untuk Sistem Konversi Energi Angin (SKEA) adalah generator yang dapat menghasilkan arus listrik pada putaran rendah
Syarat dan kondisi angin yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik dengan turbin angin dan jari-jari satu meter dapat dilihat seperti pada tabel berikut.
Tabel 1. Tingkat Kecepatan Angin 10 meter permukaan tanah [3]
Tingkat Kecepatan Angin 10 meter di atas permukaan tanah | ||
Kelas | Kecepatan | Kondisi Alam di daratan |
1 | 000-0.02 | ———————————————————————— |
2 | 0.3-1.5 | Angin tenang, asap lurus keatas |
3 | 1.6-3.3 | Asap bergerak mengikuti arah angin |
4 | 3.4-5.4 | Wajah terasa ada angin, daun-daun bergoyang pelan, petunjuk arah angin bergerak |
5 | 5.5-7.9 | Debu jalan, kertas berterbangan, ranting pohon bergoyang |
6 | 8.0-10.7 | Rangting pohon bergoyang, bendera berkibar |
7 | 10.8-13.8 | Ranting pohon besar bergoyang, air plumpang berombak kecil |
8 | 13.9-18.1 | Ujung pohon melengkung, hembusan angin terasa di telinga |
9 | 18.2-20.7 | Dapat mematahkan ranting pohon, rumah rubuh |
10 | 20.8-24.4 | Dapat merubuhkan pohon, menimbulkan kerusakan |
11 | 24.5-28.4 | Menimbulkan kerusakan parah |
12 | 28.5-32.6 | Tornado |
Referensi
- https://extension.psu.edu/what-is-renewable-energy
- T. Multazam, R.I. Putri, M. Pujiantara, A. Priyadi, P.M. Hery, “Wind farm site selection base on fuzzy analytic hierarchy process method; Case study area Nganjuk”, 2016 International Seminar on Intelligent Technology and Its Applications (ISITIA), pp. 545-550, 2016
- Teuku Multazam (2017),” PEMILIHAN LOKASI WIND FARM MENGGUNAKAN FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS,” TESIS, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.
Tags: Adat, Agama, Berita, Energi Terbarukan, Gallery, Hukum, Jurnal Geuthee, Opini, Program, Riset, Sosialisasi Humaniora