PLTS di Sabang. KBA.One

Dikutip dari portal berita kantor berita Aceh (KBA.One)-Deretan panel surya yang dipasang di daerah Cot Abeuk, Kecamatan Sukajaya, Sabang, mulai ditutupi dengan semak-semak. Sama nasibnya seperti pagar yang menutupi areal Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sistem hybrid itu.

Pembangkit listrik ini dibangun dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015. Pembangunannya selesai pada awal Februari 2016. PLTS itu terdiri dari 14 inverter. Satu inverter menghasilkan 25 kwp. Total yang dihasilkan dari inverter itu mencapai 350 kwp.

“Kami menyurati Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM-RI terkait pelimpahan pengelolaan PLTS Hybrid 350 Kwp di Gampong Cot Abeuk pada tanggal 24 Maret 2017,” kata Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Sabang, A Kadir, 21 Februari 2018.

Alat-alat energi terbarukan ini dikelola oleh PT Perusahaan Listrik Negara. Pemerintah Kota Sabang hanya akan menanggung biaya jika pengalihan aset dari Pemerintah Pusat ke pemerintah kota selesai.

Menurut Kadir, sebulan setelah surat itu dikirimkan, Kementerian menyampaikan pesan agar pemerintah kota berkoordinasi dengan PLN untuk mengoperasikan ladang energi itu.

“Saat ini PLTS sudah beroperasi, tapi masih dalam tahap percobaan. Arus yang dihasilkan langsung dikoneksi ke mesin induk milik PLN,” kata Kadir.

Kadir berharap proses hibah selesai tahun ini. Dengan demikian, Pemerintah Kota Sabang memperoleh pendapatan dari menjual listrik ini ke PLN dari arus yang dihasilkan PLTS tersebut.

Meski tak cukup untuk menutupi kebutuhan listrik Sabang yang mencapai 5,4 Mega Watt, T Multazam Mansyur,  peneliti Geuthee Institute, menilai PLTS ini sangat strategis untuk dikembangkan di Indonesia yang hanya memiliki dua musim.

Panel surya juga memiliki masa pakai yang relatif lama. Satu panel surya dengan kualitas standar internasional, kata Multazam, dapat bertahan hingga 25 tahun.

“Kebutuhan akan energi terbarukan masih sangat besar. Keberhasilan PLTS Sabang mungkin dapat mengubah model pembangunan energi Aceh di masa mendatang,” kata  Multazam.

Energi yang dihasilkan dari PLTS Sabang bisa mengaliri rumah 26 unit yang menggunakan ukuran 1.300 watt. Pasokan listik ini akan sangat membantu mencukupi kebutuhan listrik Sabang yang sedang berkembang.

http://www.kba.one/news/penggunaan-plts-sabang-terkendala-urusan-hibah/index.html

 

Tags: